Kamis, 20 Juni 2013

TULISAN 10 : AKUNTANSI INTERNASIONAL

Diposting oleh depi di 08.20


Harmonisasi Standarisasi Masih Sulit Terealisasi di ASEAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harmonisasi penerapan standardisasi hingga kini masih menuai banyak kendala di negara-negara ASEAN.
Chairman DEVCO ISO Bambang Setiadi, mengatakan, sebenarnya keinginan mengimplementasikan standarisasi di ASEAN sudah mulai berjalan dengan adanya proposal untuk nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Namun karena “egoisme” dari masing-masing negara, implementasinya masih terus menjadi kendala hingga kini.
“Banyak negara yang masih menunda-nunda terjadinya harmonisasi standarisasi ini, dengan berbagai alasan. Termasuk melindungi produk domestiknya dari produk luar negeri,” kata Bambang saat bincang-bincang dengan wartawan usai menerima kunjungan Sekeretaris Jenderal ISO, Rob Steele di Jakarta, Senin (16/7/2012).
Lebih lanjut, mantan Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) ini mengakui hal ini memang terkadang terbentur dengan keharusan merubah undang-undang.
Namun, adalah penting dan mendesak pemberian pengertian kepada regulator mengenai betapa pentingnya standarisasi terhadap pertumbuhan perdagangan di masing-masing negara.
Di tempat sama, Sekeretaris Jenderal ISO, Rob Steele, mengatakan bahwa dengan adanya harmonisasi standarisasi antarnegara dipercaya dapat meningkatkan minimal satu persen Produk Domestik Bruto (PDB).
Pun tentu saja transaksi perdagangan antar negara dapat meningkat, baik dari sisi volume maupun nilainya.
Idealnya, kata Rob, memang standarisasi dapat diterapkan secara Internasional. Namun sebagai pemula, tentu saja dapat dilakukan secara regional terlebih dahulu.


Opini :
Sulitnya harmonisasi standarisasi di ASEAN kanera sifat egoisme pada masing-masing Negara itu menurut saya wajar, karena setiap Negara mempunyai berbagai alasan termasuk melindungi produk domestiknya dari produk luar negeri. Namun jika masalah ini tidak cepat diselesaikan maka akan semakin lama juga untuk mengharmonisasikan standarisasi di ASEAN. Jika dengan adanya harmonisasi standarisasi antar negara dipercaya dapat meningkatkan minimal satu persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan transaksi perdagangan antar negara dapat meningkat, baik dari sisi volume maupun nilainya. maka pihak-pihak yang bersangkutan, saya harap dapat menemukan solusi yang tepat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger Depi Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting