CHAPTER
II – PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
NAMA
KELOMPOK :
·
DEPI TRIYANA (25209942)
·
KISMI APRILIA (21209008)
·
MARIANNA HANDAYANI (26209251)
·
PRATIWI HANUM (21209889)
·
SATRIO WIBOWO (26209997)
1)
Bab ini mengidentifikasi tujuh faktor ekonomi, sejarah sosial dan kelembagaan
yang dipercaya mempengaruhi perkembangan akuntansi. Jelaskan bagaimana satu
sama lain mempengaruhi praktik akuntansi!
Jawab:
Pada dasarnya akuntansi harus memberikan
respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang tentu saja akan
mencerminkan dari kondisi kebudayaan setempat, kondisi ekonomi yang sedang
terjadi, hukum yang berlaku di daerah tersebut, sosial dan politik yang ada
dalam lingkungan operasinya dan sejarah akuntansi yang mengalami perubahan
terus-menerus.
Bersamanya dengan berkembangnya kesadaran terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks global,
beberapa ahli berpendapat bahawa secara sistematis terdapat perbedaan pola prilaku
akuntansi yang diterapkan diberbagai negara. Untuk mengetahui dan
mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan sistem akuntansi suatu negara dalam
suatu kelompok tertentu adalah penting menentukan skema klasifikasi yang
memadai. Esensinya bahwa klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan yang
dipengaruhi seperti oleh masalah ekonomi dan politik, sistem hukum, perlu
dilakukan agar kita mampu menganalisa dan memprediksi perkembangan sistem
akuntansi.
Pemahaman dengan lebih baik sistem akuntasni suatu negara
adalah dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembanganya.
Perbedaan-perbedaan yang terlihat, serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan
melalui faktor-faktor tersebut. Akuntansi berbeda disetiap tempat karena
akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum,
dan politik yang berbeda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda begitu juga
sebaliknya.
2) Mengacu pada
tujuh faktor dalam pertanyaan 1, urutkanlah faktor-faktor tersebut kemudian
berikan alasan untuk urutan paling atas dan paling bawah dalam peringkat yang
anda susun!
Jawab:
Urutan Faktor- faktor
perkembangan akuntansi :
1.
Sumber
Pendanaan
Di
negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap
untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam.
2.
Sistem Hukum
Dalam
negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum
merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur.
Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai
disana. Dengan demikian, di negar-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan
akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan
mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.
Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan
lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum.
3.
Perpajakan
Di kebanyakan
negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak.
4.
Ikatan Politik
dan Ekonomi
Kolonialisme
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan
Inggris. Pendudukan Jerman selam Perang Dunia II menyebabkan Perancis
menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya AS di Jepang setalah berkhirnya Perang Dunia II. Banyak negara-negara
berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah
karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena
pilihan mereka sendiri (seperti negara Eropa Timur sekarang meniru sistem
akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5.
Inflasi
Inflasi
mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap
nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan
peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negar dengan inflasi tinggi
seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke
dalam penghitungan keuangan mereka.
6.
Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi
menentukan masalah akuntansi yang dihadapi.
7.
Tingkat
Pendidikan
Standar dan
Praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna
jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang
kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali
para pembaca memahami akuntansi biaya.
3)Bagaimana
nilai-nilai budaya mempengaruhi akuntansi? Apakah terdapat pengaruh yang
bersifat paralel antara faktor-faktor yang disebutkan dalam pertanyaan 1 dan
faktor budaya yang disebutkan disini?
Jawab:
budaya berarti nilai-nilai dan
perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) yaitu: Individualisme,
Jarak kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, dan Maskulinitas.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan
suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan
empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan
suatu negara, yaitu:
1.
Profesionalisme
versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan
profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan
terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2.
Keseragaman
versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3.
Konservatisme
versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk
mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih
pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
4.
Kerahasiaan
versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi kepada publik.
4) Apakah perbedaan
nasional dalam praktik akuntansi
dapat dijelaskan lebih baik oleh faktor budaya atau faktor ekonomi dan hukum?
Mengapa?
Jawab:
Bisa dikatakan demikian dikarenakan pembedaan yang didasarkan pada sistem hukum
relatif kurang jelas di beberapa negara yang tidak tegas pada peraturan
hukumnya. Sedang faktor budaya sudah jelas. Tiap negara pasti memiliki sikap
budaya yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu pula dalam
faktor ekonomi. Negara berkembang tentu berbeda dalam sistem penerapan praktik
akuntansinya ketimbang dengan negara yang sudah maju.
5) Empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi yang dibahas dalam bab ini awalnya
dinyatakan pada tahun 1967. Apakah
keempat pola tersebut masih berlaku dewasa ini? Mengapa atau mengapa tidak?
Jawab:
Masih berlaku, karena pada dewasa saat ini keempat
pendekatan ini merupakan dasar klasifikasi system akuntansi yang masih banyak
di gunakan di seluruh dunia.
6) Negara- Negara
yang cenderung untuk memiliki praktik pengukuran yang relative konservatif juga cenderung agak merahasiakan
pengungkapan, sedangkan Negara- Negara yang cenderung memiliki praktik
pengukuran kurang konservatif cenderung untuk melakukan pengungkapan secara
transparan. Mengapa hal ini terjadi?
Jawab:
Karena preferensi terhadap kerahasiaan merupakan hal yang
konsisten dengan penghindaran ketidakpastiaan yang kuat yang timbul dari
kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi dengan maksud untuk
menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan.
Masyarakat dengan jarak keuasaan yang tinggi akan sangat mungkin berkarakter
membatasi informasi untuk mempertahankan ketidakpastiaan dalam kekuasaan.
Kerahasiaan juga konsisten dengan preferensi atas kolektivisme dengan
perhatiannya terhadap hal- hal yang sangat terkait dengan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar.
Masyarakat yang lebih menekankan pada kualitas hidup, masyarakat, dan
lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka, khususnya informasi yang
berkaitan dengan sosial.
7)
Apakah tujuan melakukan klasifikasi sistem akuntansi ?
Jawab:
Tujuan klasifikasi sistem akuntansi
yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karekteristik
khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota
kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka
ragam satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut,
pemahaman akan tentang sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam usaha
memahami dan menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati dan untuk
memformulasikan hubungan yang nyata
antara fakta-fakta tersebut.
8)
Apakah perbedaan antara klasifikasi
akuntansi berdasarkan pertimbangan dan empiris ?
Jawab:
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam
dua cara, yaitu: pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Sedangkan
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek
akuntansi seluruh dunia.
9) Apakah model akuntansi utama di dunia ? apakah
karakter yang berbeda dari tiap tiap model tersebut ?
Jawab:
Variabel-variabel yang membentuk
perkembangan sebuah Negara dalam hal akuntansi, model akuntansi keuangan
tertentu yang berkembang karena minat, sejarah atau pilihan, proses menetapkan
standar akuntansi keuangan nasional itu sendiri dan konservatisme yaitu hal-hal
yang menyebabkan perbedaan tersebut dan ditambah dengan mengenai dimensi
internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang sudah tentu berbeda.
Perbedaan itu meliputi: praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai
mata uang, tingkat inflasi lokal, perbedaan budaya, resiko bisnis, tingkat
inflasi lokal dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan
multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan membuat laporan keuangannya
serta kemudian mengumumkannya ke masyarakat luas.
10) Mengapa
bab ini mengakui bahwa banyak perbedaan- perbedaan akuntansi pada tingkat
nasional semakin tidak jelas? Apakah anda menyetujuinya ? mengapa ?
Jawab:
setuju, karena
•Artisan perusahaan saat ini
mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka.
•Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan
tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok
sector swasta yang professional dan independent.
•Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh diseluruh
dunia.
11) Penulis
berpendapat bahwa klasifikasi yang berdasarkan penyajian wajar versus kepatuhan
hukum menjelaskan akuntansi pada dunia
sekarang ini dengan lebih baik dibandingkan sistem hukum umum dan hukum kode.
Apakah anda setuju? Mengapa?
Jawab:
Karena pembedaan antara penyajian wajar dan
kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan
akuntansi seperti:
1.
depresiasai
dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan
pajak (kepatuhan hukum)
2.
sewa guna usaha
yang memiliki subtansi pembelian aktiva tetap (property) diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar) atau diperlakukan
seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum)
3.
pensiun dengan
biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada
saat anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum)
12) Bagaimana
prospek konvergensi atau harmonisasi sistem nasional akuntansi dan pelaporan
keuangan? Faktor- faktor apa saja yang berpengaruh dalam mendorong atau
menghambat perubahan tersebut?
Jawab:
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi,
pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan
dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya
(setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih
dari satu sistem.
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1.
Harmonisasi
akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan,
2.
Harmonisasi
akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3.
Harmonisasi
akan standar audit
Dengan konvergensi IFRS, PSAK akan bersifat
principle-based dan memerlukan professional judgment, senantiasa peningkatan
kompetensi harus pula dibarengi dengan peningkatan integritas. Hambatan
konvergensi biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan
sebagai berikut:
1.
Pengakuan dan
pengukuran: financial assets and derivative financial instruments, impairment
losses, provisions, employee benefit liabilities, income taxes;
2.
Akuntansi
Penggabungan Usaha
3.
Pengungkapan
atas: related party transactions, segment information.